Istilah-istilah di Kontraktor Part 2 !
Kenal Lebih Dekat: Istilah-istilah dalam Dunia Kontraktor! (Part 2)
Dunia konstruksi dipenuhi dengan istilah teknis yang wajib dipahami, apalagi kalau kamu aktif terlibat dalam proyek. 📊🏗️
Mulai dari proses penawaran, perhitungan volume pekerjaan, hingga grafik pemantau progres proyek—semuanya punya istilah khusus yang sering banget muncul dalam dokumen dan diskusi lapangan.
Di Part 2 ini, kita bahas beberapa istilah penting lainnya yang nggak kalah krusial buat kamu kuasai biar makin paham ritme kerja di dunia kontraktor.
Tender
Tender adalah proses semacam “lelang proyek” di mana pemilik proyek mengundang beberapa kontraktor untuk mengajukan penawaran harga dan rencana kerja. Kontraktor bersaing memberikan solusi terbaik, lalu pemilik proyek memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Proses ini memastikan pemilihan dilakukan secara adil dan transparan.
Bills of Quantities (BQ)
Bills of Quantities (BQ) adalah dokumen yang merinci seluruh pekerjaan dan material dalam proyek, lengkap dengan volume dan satuannya. Bisa dibilang ini seperti “daftar belanja” proyek. BQ membantu semua peserta tender menghitung biaya dengan acuan yang sama, sehingga hasil penawaran bisa lebih adil dan terukur.
Provisional Quantity (PQ)
Provisional Quantity (PQ) adalah jumlah pekerjaan yang masih bersifat sementara dalam BQ. Biasanya digunakan untuk item yang belum jelas volumenya di awal proyek. Meski jumlahnya bisa berubah sesuai kondisi lapangan, harga satuan item tersebut sudah tetap dari awal.
Biaya Cadangan (Contingency)
Biaya cadangan adalah dana yang disiapkan untuk mengatasi hal-hal tak terduga dalam proyek. Ini semacam “uang jaga-jaga” kalau ada perubahan desain, lonjakan harga material, atau kebutuhan tambahan. Dengan biaya cadangan, proyek tetap bisa berjalan lancar meskipun menghadapi kondisi di luar rencana.
Kurva S
Kurva S adalah grafik yang menunjukkan progres proyek secara kumulatif, baik dari sisi biaya, waktu, atau volume pekerjaan. Disebut kurva “S” karena bentuknya naik perlahan di awal, cepat di tengah, dan melambat lagi di akhir proyek. Kurva ini digunakan untuk memantau kinerja proyek dan membantu perencanaan ke depan, termasuk arus kas.
Ingin tahu lebih banyak tentang PT ODG Indonesia?
Kunjungi website kami!